Saturday 9 April 2016

Fungsi Ring Piston, Cara Kerja dan Pemasangannya

Fungsi Ring Piston
Di antara piston dan silinder harus ada sil yang berfungsi untuk mencegah kebocoran tekanan pembakaran melewati piston menuju crankcase.
Ring piston berfungsi sebagai penyekat untuk keperluan tersebut.
Ring piston juga harus membersihkan pelumas yang tercecer pada dinding silinder ketika mesin beroperasi. Ring juga memindahkan panas dari piston menuju silinder sehingga terdapat tiga macam fungsi ring piston.
Penyekatan pada gas akan mengakibatkan terjadinya kehilangan daya, dan ring yang terlalu panas akan cepat rusak. Fungsi penyekatan dilakukan oleh dua ring atas atau ring kompresi.
Skirt piston, ring dan dinding silinder harus memperoleh pelumas, maka sejumlah kecil pelumas harus bisa dilewatkan agar dapat dicapai tujuan tersebut. Desain ring piston penting untuk menjamin dipenuhinya kebutuhan penyekatan, pelumasan dan pengontrolan panas mesin. 
 
Fungsi Ring Piston, Cara Kerja dan Pemasangannya
Gambar 1 : Posisi Ring Piston


Desain Ring Piston
Di bawah ini ditunjukkan diagram potongan melintang desain ring yang paling sering digunakan. 
 
Fungsi Ring Piston, Cara Kerja dan Pemasangannya
Gambar 2 : Diagram Ring Piston, Direproduksi ACL : Technical Handbook
 
Fungsi Ring Piston, Cara Kerja dan Pemasangannya
Gambar 3 : Efek Tekanan Gas Pada Penyekatan Cincin dan Piston
 
Pada langkah usaha, tekanan pembakaran mendesak ring kompresi atas keluar menuju dinding silinder dan ke bawah pada bagian bawah alur ring sehingga terjadi penyekatan yang sangat efektif.
Tipe yang lebih canggih adalah ring kompresi, terutama ring ke dua, karena ring hanya menyekat sedikit tekanan pembakaran dan mempengaruhi pengontrolan minyak dengan berpuntir atau mengganjal kemudian membersihkan minyak dari dinding silinder. 
 
Fungsi Ring Piston, Cara Kerja dan Pemasangannya
Gambar 4 : Operasi Cincin Putiran Torsional
Agar pemakaian minyak lebih hemat maka dibuat desain ring pelumas yang terdiri dari tiga bagian.
Ekspander bekerja dengan efek pegas pembatas yang mendesak “rail” (sebagaimana bagian cincin biasanya disebut) pada dinding silinder. Ujung ekspander tidak boleh tumpang tindih karena bisa mengakibatkan kurang besarnya tekanan pada rail untuk membersihkan pelumas dari silinder. 
 
Fungsi Ring Piston, Cara Kerja dan Pemasangannya
Gambar 5 : Cincin Pelumas Berurutan Tiga Bagian
Fungsi Ring Piston, Cara Kerja dan Pemasangannya
Gambar 6 : Operasi Cincin Putiran Torsional

Kondisi Lubang
Kemampuan ring dalam hal blowby, pemakaian minyak dan ketahanan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
  1. Kebersihan saat dilakukan perakitan. Lubang-lubang harus dibersihkan dengan sabun dan air (Kerosin dan bensin tidak cocok digunakan) untuk memastikan sisa-sisa pasta yang digunakan pada proses pengikiran benar-benar sudah bersih. Kemudian diakhiri dengan pelumas mesin. Periksa kebersihannya dengan lap bersih yang berwarna putih. Jika lap berubah warna berarti lubang kurang bersih. Ulangi lagi proses sampai bersih.
  2. Finish lubang silinder harus sesuai dengan spesifikasi pabrik, sedangkan finish akhir lebih kurang seperti ini. “Berwarna abu-abu, tanpa goresan yang dalam, prosedur 0,40 mikrometer (15 mikroinci) menggunakan 400 grit stone, sudut garis menyilang harus dalam 30 – 60 derajat.
  3. Prosedur yang benar dalam menjalankan.
Gunakan minyak pelumas mesin yang baru untuk melumasi semua komponen saat dilakukan perakitan. Jangan menggunakan bahan aditif, cukup pelumas mesin 20-50w.
Sesudah itu mesin dipasang dan siap dinyalakan dengan semua fluida memiliki level yang benar. Nyalakan mesin hingga sekitar 2000 rpm. Ini untuk memastikan cukup banyak pelumas yang terpercik dari poros engkol pada silinder dan melumasi cincin. Panaskan mesin dan kendarai kendaraan dengan hati-hati. Akselerasi dari 60 km/jam hingga 80 km/jam pada gigi atas. Lakukan beberapa kali. Ini akan menimbulkan tekanan di belakang cincin kompresi dan menyekatnya dengan cepat.

1000 km pertama dikendarai dengan bervariasi. Hindari perjalanan jarak jauh atau kebut-kebutan, jangan mengendarai dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Semua pabrik ring piston memberi instruksi pemasangan dan penggunaan yang rinci. Jika petunjuk tersebut dipatuhi maka tidak akan timbul masalah terhadap performa dan ketahanan mesin.

Pemasangan Ring Piston
  1. Periksalah selalu celah pada tiap ring. Celah ujung ring berfungsi untuk mencegah ujung-ujung ring saling mendesak ketika dicapai temperatur operasi. Celah ujung biasanya sebesar 0,07 mm sampai 0,12 mm per 25 mm ukuran lubang. Perhatikan instruksi pabrik produsen ring.
  2. Untuk memasang ring pelumas, lumasi terlebih dulu semua alur ring dengan pelumas mesin. Pasang ekspander, pastikan kedua ujungnya tidak tumpang tindih, kedua ujung harus saling membelakangi. Gulung rail atas menjauh 180 derajat. Ring harus dapat berputar bebas dalam alur. Ring kompresi dipasang menghadap ke atas. Beri tanda “atas” dengan hati-hati, buka ring dengan tangan atau dengan ekspander dan pasang masing-masing pada alurnya. Jangan memutar atau memuntir ke tempatnya. Renggangkan celah. Periksa celah belakang. (kedalaman alur pada kedalaman cincin). Ketika memasang piston pada lubang yang baru dibersihkan, gunakanlah kompresor ring piston yang tepat. Lumasi ring dan jika alur sesuai dengan lubang-lubang yang ada piston akan masuk pada lubang-lubangnya. Jika terlalu keras menekan akan mengakibatkan ring atau tempat ring piston menjadi patah. Gunakan poros penghubung pada baut-baut untuk melindungi poros engkol. Ketuk piston ke bawah hingga mencapai BCD. Pasang tutup ujung besar dan kencangkan baut-baut. Ulangi untuk piston-piston dan poros-poros penghubung lainnya.

No comments:

Post a Comment