Monday 4 April 2016

Pemeriksaan Cairan Pendingin Radiator Dari Kebocoran

Cairan Pendingin (Coolant)
Cairan pendingi umumnya berupa campuran dari Ethylen Glicol dan air. Campuran cairan pendingin memiliki tiga fungsi :
  1. Cairan pendingin mengkondisikan air dengan mengurangi resiko air menjadi asam. Air murni bereaksi dengan lolgam blok mesin dan kepala silinder dan air menjadi asam. Apabila hal ini terjadi, timbul karat dan elektrolisa. Korosi dan karat pada sistem memberi efek yang besar pada sistem pendinginan, dapat mengurangi efisiensi pendinginan karena pemindahan panas terhambat, dapat juga mengurangi umur mesin.
  2. Cairan pendingin juga menghambat elektrolisa. Elektrolisa adalah reaksi kimia dari air yang bergerak dan bersinggungan dengan logam, yang menghasilkan sebuah arus listrik kecil dalam sistem pendinginan. Listrik ini membantu terjadinya korosi untuk melunakkan logam-logam yang digunakan dalam konstruksi engine. Kebanyakan engine sekarang memiliki kepala silinder aluminium. Elektrolisa perlu dicegah pada aluminium untuk meyakinkan komponen-komponen engine digunakan sampai waktu yang lama (awet).
  3. Cairan pendingin juga memiliki titik didih lebih tinggi dari air, sehingga resiko kerusakan engine akibat panas berlebihan (overheating) akan dikurangi. Sebuah titik didih yang tinggi menyediakan rentang kerja temperatur yang lebih luas.
Cairan pendingin juga memiliki titik beku lebih rendah dari air. Dengan rendahnya titik beku kemungkinan kerusakan engine terhambat, sebagai akibat dari membekunya air dan keretakan blok engine atau kepala silinder terhindari.

Cara Pemeriksaan :
Untuk mengecek anti beku sebuah cairan pendingin digunakan hidrometer. Campuran cairan pendingin dimasukkan ke dalam hidrometer untuk diketahui berat jenisnya. Berat jenis cairan pendingin dibandingkan dengan spesifikasi pabrik dan diganti bila perlu atau sejumlah cairan pendingin ditambah agar berat jenis cairan pendingi menjadi sesuai spesifikasi.
Penghambat korosi juga perlu diperiksa untuk mencegah air menjadi asam. Pengecekan penghambat korosi umumnyqa diukur menggunakan sebuah rangkaian pengetes kimia atau kertas litmus.

Ketika menggunakan pengetes kimia sejumlah ukuran dari cairan pendingin diambil keluar dari sistim pendinginan, dimasukkan kedalam sebuah botol percontohan. Sejumlah tetesan tertentu dari pengetes dicampurkan dengan cairan pendingin. Warna ciaran pendingin akan berubah. Warna cairan pendingin dibandingkan dengan tabel penbanding. Apabila warna cairan cocok dengan warna tertentu pada tabel, cairan pendingin berada pada spesifikasi. Jika cairan pendingin diluar spesifikasi ini berarti perlu diganti.

Kertas litmus juga dapat digunakan untuk mengetes cairan pendingin. Perbedaan dasarnya adalah bahwa sepotong kertas litmus dicelupkan dalam leher radiator sampai basah. Ketika kertas litmus basah zat kimia bereaksi dan kertas basah berubah warna. Jika warna yang telah berubah tadi sama dengan warna tertentu hal ini menunjukkan penghambat korosi berada dalam spesifikasi.

Campuran penghambat korosi cairan pendingin perlu diganti setiap dua belas bulan karna ethylene glycol dapat rusak. Jika cairan pendingin tidak diganti, hal ini dapat menjadi asam dan merusakkan engine
Cairan pendingin juga diperiksa dari tercemari oli. Buka tutup radiator dan periksa dari leher radiator, jika terdapat oli yang melapisi di lapisan atas air akan tampak mengapung dan sistim perlu dibilas/cuci dan penyebab kontaminasi harus ditemukan dan diperbaiki.

Selang-selang sistem pendinginan juga perlu diperiksa selama kepala silinder diservis. Semua selang perlu diperiksa dengan manipulasi dan diperiksa dari retak, lembek/lunak, kulit berbintik-bintik, menggelembung atau terpotong. Selang-selang juga perlu diperiksa dari kerusakan menjadi tergores oleh komponen-komponen lain seperti sabuk penggerak.
Pengetesan akhir sistem pendinginan adalah untuk meyakinkan bahwa sabuk kipas dalam keadaan yang baik, tersetel dengan benar dan kisi-kisi radiator bersih dari daun-daun dan debu. Karena kotoran ini akan menghambat aliran pemindahan panas dari radiator saat mesin hidup.

Saluran Masuk dan Saluran Buang

Saluran masuk dan buang dan bagian-bagian terkait akan diperiksa kondisi dan kesiapan untuk digunakan.

Cara :
Kencangkan semua baut dan mur pada saluran (manifold) kekepala silinder. Selang-selang bahan bakar perlu diperiksa dari retak dan bukti adanya karet tergores sehingga rusak.
Setelah semua baut dan mur kencang, saluran manifold diperiksa dari retak dan bocor. Satu cara yang digunakan untuk menemukan kebocoran saluran adalah menstart engin dan dengan penetesan oli. Teteska sejumlah oli pada manifold dimana ia menempel pada kepala silinder. Jika saluran buang timbul asap tebal menunjukkan pada bagian tadi bocor. Lepas manifold dan periksa kondisi gasket perapat dan tempat dudukannya dari kemungkinan rusak. 

Pemeriksaan Cairan Pendingin Radiator Dari Kebocoran
Gambar 1 : Saluran Masuk dan Buang Radiator

Cara yang sama dapat digunakan ketika mencari kebocoran hisapan (kevakuuman) pada karburator atau selang-selang vakuum.
Ketika memeriksa karburator periksa kabel dan sambungan pembuka katup gas, yakinkan dapat bekerja dengan lancar dengan langkah penuh.
Selang-selang vakum diperiksa dari retak, kaku dan tanda-tanda tidak elastis. Kebocoran vakum dapat menyebabkan silinder kamasukan udara lewat kebocoran yang menghasilkan campuran kurus dan dapat menyebabkan kerusakan katup atau melubangi bagian atas piston.

Periksa saluran buang dari retak, hal ini dapat menyebabkan perlengkapan-perlengkapan engine temperaturnya meningkat. Periksa pipa pembuangan dari kerusakan, jika pipa pembuangan rusak menyebabkan gas buang membuang beberapa tenaga engine dan efisiensi bahan bakar akan berkurang.

Kebocoran Dalam
Pemeriksaan kebocoran dalam selama menservis kepala silinder perlu memeriksa hal-hal berikut:
(a) Kebocoran dalam cairan pendingin
(b) Kebocoran dalam tekanan silinder

Kebanyakan cara yang ditemukan untuk mencari kebocoran dalam cairan pendingin dan kebocoran dalam tekanan silinder adalah pengetesan kebocoran silinder. Pengetesan kebocoran sebuah silinder akan dilakukan dengan memberi tekanan pada silinder, untuk membantu pemeriksaan katup, gangguan ring torak dan masalah gasket kepala silinder.

Cara :
Langkah pertama lepas busi dan silinder. Putarkan engine sampai sebuah silinder pada posisi teratas (TMA) langkah kompresi. Pada titik ini sebuah penghubung dari pengetes kebocoran silinder dipasangkan pada lubang busi. Sedang keluaran dari peralatan tes disambungkan kepenghubung tadi. Tekanan udara dimasukkan dengan pengontrolan dan catat prosentase kebocoran silinder selama terdapat tekanan didalam silinder, dengarkan adanya desisan pada pipa pembuangan untuk pemeriksaan kebocoran katup buang. Terapkan cara yang sama untuk mendengarkan kebocoran pemasukan dengan mendengarkan pada karburator. Dan untuk kebocoran ring torak dengarkan pada pengisi oli.
 
Pemeriksaan Cairan Pendingin Radiator Dari Kebocoran
Gambar 2 : Kebocoran Dalam Radiator
 
Buka tutup radiator dan perhatikan dari leher radiator adanya gelembung-gelembung udara selama pengetesan kebocoran silinder dilakukan, jika terdapat gelembung-gelembung udara gasket kepala silinder bocor atau retak pada ruang bakar.
Oli engine juga diuji dari tercampuri cairan pendingin, lepas indikasi jumlah oli (tongkat penunjuk jumlah oli / dipstick) dari engine dan periksa oli dari pencemaran.

Pengencangan Kembali Kepala Silinder
Pengencangan kembali kepala silinder diperlukan apabila kepala silinder baru saja dilepas dan gasket baru yang baru saja dipasang.

Cara :
Untuk pengencangan ulang kepala silinder, engine perlu waktu untuk menjadi dingin. Hal ini merupakan suatu yang sangat penting khususnya untuk kepala silinder dengan bahan aluminium. Sebuah kepala silinder aluminium dapat berubah bentuk ketika dikencangkan ulang saat engin masih panas.
Buka tutup katup-katup. Temukan kekencangan yang sesuai pada buku manual. Pilih ukuran kunci sok yang sesuai untuk digunakan karena bila ukuran tidak sesuai dapat mengakibatkan kecelakaan pekerja atau kerusakan mekanis. 
 
Pemeriksaan Cairan Pendingin Radiator Dari Kebocoran
Gambar 3 : Mengencangkan Kepala Silinder

Kepala silinder dikencangkan dari bagian tengah dan berurutan melingkar keluar. Kekencangan dari baut dikendorkan sedikit lalu baru dikencangkan. Pengendoran ini dimaksudkan untuk meyakinkan baut/mur tidak macet dan pengencangan benar-benar pada momen yang tepat. Setelah semua baut/mur dikencangkan ulang katup-katup perlu disetel. 

No comments:

Post a Comment